Kamis, 24 Januari 2013

Teknologi Pengendali


REMOTE KONTROL TV SEBAGAI PENGENDALI PERALATAN LISTRIK BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89C51
ABSTRAKSI
REMOTE KONTROL TV SEBAGAI PENGENDALI PERALATAN LISTRIK BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89C51
Sistem pengendali peralatan listrik sebagai alat kendali untuk mematikan dan menyalakan peralatan listrik dari jarak jauh dapat dibuat dengan memanfaatkan sinyal infra merah dari remote control TV. Dimana peralatan listrik yang ada bisa dikendalikan dari satu titik. Penerapan alat ini dapat digunakan untuk mematikan dan menghidupkan peralatan listrik dalam rumah tangga, seperti alat-alat elektronik pada ruang utama rumah, yang didalamnya terdapat lampu utama, Kipas angin, tape, dan lain-lain. Contoh lain dari penggunaan alat ini adalah untuk mengendalikan lampu panggung pada acara pentas seni sehingga lampu dapat dikendalikan lebih efektif dan efisien dari jarak jauh.
Alat pengendali peralatan listrik bekerja apabila sinyal infra merah dari Remote Control Sony RM 827T diterima oleh Detektor Infra Red TSOP 1740 yang akan diubah menjadi sinyal high dan low, sinyal high dan low diubah oleh mikrokontroller AT89C51 menjadi data hexadecimal dan dipakai untuk menyalakan relay sesuai tombol remote yang ditekan. Pengujian rangkaian dilakukan dengan memberikan beban output pada rangkaian.
Kata kunci : Pengendali Peralatan Listrik, Remote, Sony RM 827T,
mikrokontroller, AT89C51, IR TSOP 1740
1. Pendahuluan
Peralatan listrik memegang peranan penting di dalam kehidupan sehari-hari. Sistem pengendali peralatan listrik baik di rumah maupun perkantoran yang ada sekarang ini sebagian besar masih menggunakan sakelar konvensional. Teknologi digital memberikan solusi dalam sebuah sistem kendali peralatan listrik sebagai sistem kendali yang lebih baik dan menjadi suatu hal yang berguna bagi masyarakat, sehingga sangat berpengaruh dalam pembuatan alat-alat canggih, yaitu alat yang dapat bekerja secara otomatis dan memiliki ketelitian tinggi dengan bantuan mikrokontroller. Ada beberapa macam kontroler yang dapat digunakan, tetapi saat ini yang paling banyak digunakan adalah kontroler yang merupakan bagian dari mikroprosesor.
Sistem mikroprosesor tidak dapat bekerja sendiri tanpa didukung oleh internal sistem (software) dan eksternal sistem (hardware). Apabila sebuah mikroprosesor dikombinasikan dengan memori (ROM/RAM) dan unit-unit I/O maka akan dihasilkan sebuah mikrokomputer. Kombinasi ini dapat dibuat dalam satu level chip yaitu chip mikrokomputer atau sering disebut juga mikrokontroller.
Penggunaan sebagai unit-unit kendali sudah sangat luas. Hal ini dikarenakan peralatan-peralatan yang dikontrol secara elektronik lebih banyak memberi kemudahan-kemudahan dalam penggunaanya. Seperti dapat melakukan pengontrolan secara otomatis, pengontrolan dari jarak jauh dan lebih efisien.
Misalnya dibidang rumah tangga yang mana dari remote control TV, dengan kemajuan elektronik yang ada saat ini remote control yang ada dirumah dapat digunakan untuk mengontrol peralatan listrik dalam rumah tangga yang lain. Seperti pada ruang utama rumah, yang didalamnya terdapat lampu utama, radio, tape, dan lain-lain. Dengan memanfaatkan signal infra merah dari remote control TV kita dapat mematikan dan menyalakan peralatan listrik tersebut dari jarak jauh. Contoh lain dari penggunaan alat ini adalah untuk mengendalikan lampu panggung pada acara pentas seni. Lampu dapat dikendalikan lebih efektif dan efisien dari jarak jauh. Untuk lebih mengoptimalkan fungsi dari remote control TV, maka dalam skripsi ini dibuat sistem pengontrol dengan menggunakan remote control TV sebagai pengendalinya. Dimana peralatan listrik yang ada bisa dikendalikan dari satu titik.
Dari beberapa uraian di atas, maka penulis bermaksud membuat Skripsi dengan judul “Remote Kontrol TV Sebagai Pengendali Peralatan Listrik Berbasis Mikrokontroller AT89C51”.

      sumber terkait : http://sutondoscript.blogspot.com/2012/03/remote-kontrol-tv-sebagai-pengendali.html

Albert Einstein

Biography

Albert EinsteinAlbert Einstein was born at Ulm, in Württemberg, Germany, on March 14, 1879. Six weeks later the family moved to Munich, where he later on began his schooling at the Luitpold Gymnasium. Later, they moved to Italy and Albert continued his education at Aarau, Switzerland and in 1896 he entered the Swiss Federal Polytechnic School in Zurich to be trained as a teacher in physics and mathematics. In 1901, the year he gained his diploma, he acquired Swiss citizenship and, as he was unable to find a teaching post, he accepted a position as technical assistant in the Swiss Patent Office. In 1905 he obtained his doctor's degree.

During his stay at the Patent Office, and in his spare time, he produced much of his remarkable work and in 1908 he was appointed Privatdozent in Berne. In 1909 he became Professor Extraordinary at Zurich, in 1911 Professor of Theoretical Physics at Prague, returning to Zurich in the following year to fill a similar post. In 1914 he was appointed Director of the Kaiser Wilhelm Physical Institute and Professor in the University of Berlin. He became a German citizen in 1914 and remained in Berlin until 1933 when he renounced his citizenship for political reasons and emigrated to America to take the position of Professor of Theoretical Physics at Princeton*. He became a United States citizen in 1940 and retired from his post in 1945.

After World War II, Einstein was a leading figure in the World Government Movement, he was offered the Presidency of the State of Israel, which he declined, and he collaborated with Dr. Chaim Weizmann in establishing the Hebrew University of Jerusalem.

Einstein always appeared to have a clear view of the problems of physics and the determination to solve them. He had a strategy of his own and was able to visualize the main stages on the way to his goal. He regarded his major achievements as mere stepping-stones for the next advance.

At the start of his scientific work, Einstein realized the inadequacies of Newtonian mechanics and his special theory of relativity stemmed from an attempt to reconcile the laws of mechanics with the laws of the electromagnetic field. He dealt with classical problems of statistical mechanics and problems in which they were merged with quantum theory: this led to an explanation of the Brownian movement of molecules. He investigated the thermal properties of light with a low radiation density and his observations laid the foundation of the photon theory of light.

In his early days in Berlin, Einstein postulated that the correct interpretation of the special theory of relativity must also furnish a theory of gravitation and in 1916 he published his paper on the general theory of relativity. During this time he also contributed to the problems of the theory of radiation and statistical mechanics.

In the 1920's, Einstein embarked on the construction of unified field theories, although he continued to work on the probabilistic interpretation of quantum theory, and he persevered with this work in America. He contributed to statistical mechanics by his development of the quantum theory of a monatomic gas and he has also accomplished valuable work in connection with atomic transition probabilities and relativistic cosmology.

After his retirement he continued to work towards the unification of the basic concepts of physics, taking the opposite approach, geometrisation, to the majority of physicists.

Einstein's researches are, of course, well chronicled and his more important works include Special Theory of Relativity (1905), Relativity (English translations, 1920 and 1950), General Theory of Relativity (1916), Investigations on Theory of Brownian Movement (1926), and The Evolution of Physics (1938). Among his non-scientific works, About Zionism (1930), Why War? (1933), My Philosophy (1934), and Out of My Later Years (1950) are perhaps the most important.

Albert Einstein received honorary doctorate degrees in science, medicine and philosophy from many European and American universities. During the 1920's he lectured in Europe, America and the Far East and he was awarded Fellowships or Memberships of all the leading scientific academies throughout the world. He gained numerous awards in recognition of his work, including the Copley Medal of the Royal Society of London in 1925, and the Franklin Medal of the Franklin Institute in 1935.

Einstein's gifts inevitably resulted in his dwelling much in intellectual solitude and, for relaxation, music played an important part in his life. He married Mileva Maric in 1903 and they had a daughter and two sons; their marriage was dissolved in 1919 and in the same year he married his cousin, Elsa Löwenthal, who died in 1936. He died on April 18, 1955 at Princeton, New Jersey.

Kamis, 26 Januari 2012

Captain Jack

Captain Jack

Captain Jack,cuma sebuah nama buruk, norak, dan sedikit aneh,
tapi nama ini kami pilih sebagai sebuah tempat kami pulang dan menumpahkan segala emosi serta pikiran dari yang terkonsep hingga yang jorok.
Entah mengapa kami tidak merasa bahwa kami adalah sebuah Band, mungkin karena beberapa kontes band-band yang ada di TV yang menurut kami tak lebih dari acara topeng monyet dan itu menjadi patokan buat anak-anak muda saat ini bahwa begitulah sebuah band, dikumpulkan tanpa ada kecocokan, tanpa ikatan pertemanan yang kuat, tanpa ada rasa kebersamaan disaat berjuang dari titik NOL. Kami bersukur kami punya rasa kebersamaan itu. Kami bukanlah anak-anak dengan style rambut warna-warni penuh dengan gel, kami tidak berpakaian funky dan kami tak perduli apapun arti funky itu, kami juga bukan anak-anak sok nakal yang tiap hari cuma mabuk merasa dirinya rockstar, kami cuma anak-anak biasa yang hidup di kehidupan biasa dengan masalah-masalah yang dihadapi orang-orang biasa dan kami marah dengan semua kebiasaan yang ada.
We are what we are, we do what we do, eventhought we don't know who we are
Siapa aku ?
Captain Jack.
Tidak kurang tidak lebih.

Captain Jack meski anggotanya sudah sarjana semua tapi mereka masih tetap konsen untuk terus menyuburkan band yang sudah mengangkat nama dan membesarkan mereka sejak berdiri tahun 1999 lalu . bermusik bagi personel Captain Jack sudah merupakan hobi yang mendarah daging sehingga walau mereka awaki akan terus berkibar apalagi mereka sudah masuk dapur rekaman di Hell Angel Record Yogyakarta .
Selain sudah merilis album, Captain Jack juga memiliki fans yang di beri nama Jackers. Mereka di beberapa kota besar, Jakarta, Bandung, Surabaya, Malang, Kalimantan Barat, dan Yogyakarta . Captain Jack mengusung aliran NU-Rock. Menurut Road Manager Captain Jack, Alfi Sahri Jamil Munthe (Mukri), album pertama mereka bertitel Unmindless (EP) berjumlah 6 lagu dengan hits Pahlawan, album kedua berjudul Some Think About berisi 11 lagu dengan hits Munafik. Sedangkan album ketiga yang merupakan album baru berisi 6 lagu bertitel Fall of Concept (EP) dengan hits Hati Hitam. Band Captain Jack di awaki Momo (Vocal , Gitar), Zuhdil (Gitar), Novan (Bass), Andi (Drum), dan Ismeth (Keyboard). Band ini terbentuk tahun 1999 dalam suatu komunitas saat mereka masih SMA di Pontianak (Kalimantan Barat). Ternyata eksistensi band ini masih berlanjut di Yogya, saat personel mereka kuliah d UGM, UII, dan UMY.
DISCOGRAPHY

UNMINDLESS E.P. (Indie)
Hell Angel Records/ 2004

Track List:
01. Berubah
02. Sempurna
03. Siapa Aku
04. Munafik
05. Pahlawan
06. Unknow

Sebuah awal, setetes keringat pertama, seonggok ide pertama berbaur dengan emosi bersama.Sebuah hasil yang belum lengkap tapi cukup membanggakan karena Unmindless adalah hasil kerja keras kami sendiri . Jangan pernah mencari kata ini di kamus manapun karena ini cuma kata yang kami karang-karang sendiri dan punya sedikit arti coba berpikir apa yang jarang dipikirkankan orang lain.
Berisikan 6 track, 6 pemikiran, dan satu harapan akan perubahan.

SOME THINK ABOUT
Off The Records/Universal Music Indonesia/2005

Track List:
01. Buat Yang Percaya
02. Hanya Karena
03. Sempurna
04. Sebagian kami
05. Mereka Atau Kita
06. Siapa Aku
07. Berubah
08. Entah Sampai Kapan
09. Munafik
10. Dari Anakmu
11. Pahlawan

Some think about something, some think about nothing, wich one are you? Album ini bukan berisikan keterpurukan seperti yang dianggap banyak orang kami cuma ingin memproyeksikan kemarahan kami pada banyak hal, lagipula agak aneh menurut kami jika kita tidak merasa marah pada kondisi hidup di tempat sampah kita tercinta bernama Bumi saat ini.
Sebuah versi lengkap dari Unmindless, 11 track, lebih banyak pemikiran, dan lebih banyak harapan a
kan perubahan.